13 Maret 2008

Bergumul dengan perasaan bersalah

Kita semua pernah melakukan kesalahan, besar atau kecil, baik disengaja maupun tidak disengaja. Masalahnya, ialah jika kita terus menerus dikejar oleh rasa bersalah itu sehingga seolah-olah kita bahkan tidak dapat memaafkan diri sendiri dan akhirnya terjerat dan bergumul dengan penyesalan yang tak kunjung berakhir. Hal itu akan sangat merugikan kita.

Mengapa kita bergumul dengan perasaan bersalah ?

Penyebab :

1. Tidak ada penyelesaian yang benar
Karena perasaan takut, malu, enggan bahkan keangkuhan membuat kita tidak
melakukan penyelesaian dengan cara benar. Kita cenderung menutupinya dan
melemparkan kesalahan pada orang lain, tapi hati nurani kita tetap menuduh.

2. Sikap ingin nampak sempurna
Kita tidak dapat menerima kesalahan atau kegagalan dan menganggapnya
sebagai cacat yang tak dapat diperbaiki lagi, hal ini menimbulkan penyesalan
dan rasa bersalah yang tak berkeputusan.

3. Hidup dalam disiplin dan aturan hukum yang keras
Jika kita dididik dengan aturan yang keras dan kurang mengalami kasih sayang,
maka kita terbiasa hidup dalam penerimaan dan pengampunan.

Solusi :

1. Akui kesalahan pada orang dengan situasi dan tempat yang tepat (hadapi
kenyataan dengan berani)
Cepat atau lambat tiap kesalahan pasti tersingkap, semakin lama semakin
merugikan diri sendiri. Karena itu bangun rasa percaya diri kita dan lakukan
penyelesaian dengan sikap benar. Buat permohonan maaf dan jika perlu dengan
mengadakan restitusi, pemulihan atau ganti kerugian secara adil.

2. Belajar dari kesalahan tersebut
Puncak keberhasilan dicapai dengan anak tangga kegagalan, mengembangkan
sikap positif dan wajar terhadap kesalahan membuat kita dapat belajar dari
masa lalu untuk meraih sukses di masa depan.

3. Tidak mengulangu kesalahan yang sama
Sebuah penyesalan harus disertai dengan komitmen untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama. Bisa bersalah lagi tapi dalam aspek yang berbeda.

Dosaku kuberitahukan kepadaMu, dan kesalahanku tidak kusembunyikan ; .... Dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. (Mazmur 32 : 5)


sumber : powercharacter.com



2 komentar:

Slip-On mengatakan...

oiya..tolong ayat yg kamu pernah kasih ke sy..
hmm..wkt kita discussed ttg.. (waduh koq sy lupa sih, maklumin aja yak, uda t** sih)..kebanyakan bahan kali yak :D
btw, it's that your new ID?
tlg di add lg, cos wkt OL via hape sy salah pencet kayanya..maap yak..hehe
tq sis

Smartfotografi mengatakan...

halo timur...

terima kasih dah kasih komen

ayat tentang apa ya....(ok deh gue tunggu..)

ID gue memang ada 2 (tetapnya sih ada beberapa.. cuma yang sering gue [ake 2)
h.listyowati atau smart_l1fe

ok deh... semoga bisa OL lagi ya...